Rabu, 14 Februari 2018

Latar Belakang Perubahan KTSP 2006 ke K13

        Secara umum, kurikulum merupakan konsep yang merujuk pada sistem pendidikan yang berlaku di suatu negara. Kurikulum sebaiknya mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan keadaan saat ini dan masa depan. Beberapa hal yang mendasari adanya pengembangan kurikulum adalah penyesuaian terhadap tantangan di masa depan yang semakin sulit, kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, adanya fenomena negatif yang semakin marak beredar di masyarakat, serta pendapat-pendapat masyarakat mengenai kekurangan dari kurikulum terdahulu, seperti Kurikulum 2006 (KTSP). Sehingga, dari keempat hal itulah yang mendasari untuk dilaksanakannya pengembangan kurikulum.
      Beberapa permasalahan yang ingin diatasi pada kurikulum 2006 (KTSP) diantaranya yaitu, konten kurikulum yang masih sangat padat, seperti materi pelajaran yang banyak dan tingkat kesulitan materi tidak sesuai dengan perkembangan anak. Kompetensi yang dinilai masih belum menggambarkan domain sikap, keterampilan dan pengetahuan. Pembelajaran masih lebih menekankan pada aspek kognitif siswa dan berpusat pada guru. Pengembangan dan penyusunan kurikulum 2013 ini menitikberatkan pada permasalahan-permasalahan tersebut. Diharapkan dengan adanya kurikulum 2013 dapat mengatasi kekurangan yang terdapat pada kurikulum sebelumnya.
     Maka, kesimpulan dari dasar pengembangan kurikulum 2013 ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang masih melekat pada kurikulum 2006 (KTSP), selain itu kurikulum 2013 juga menuntut peserta didik atau siswa agar mampu lebih baik dalam melakukan kegiatan 5M yaitu Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, dan Mengkomunikasikan yang diperoleh siswa setelah ia menerima materi pembelajaran. Kegiatan 5M yang disebutkan ini berkaitan dengan pendekatan pembelajaran saintifik. Pada kurikulum 2013 memang difokuskan untuk menggunakan pendekatan saintifik sehingga pembelajaran siswa akan lebih bermakna.